![]() |
Chaos: Massa Aksi dan Aparat Kepolisian saling dorong di Dalam Gedung Pemkab Sumenep, pada Senin (19/5). |
NYATAT.com, Sumenep – Seratus hari masa kerja Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati Imam Hasyim berubah menjadi panggung protes besar-besaran. Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) turun ke jalan menggeruduk Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, pada Senin (19/5).
Dalam aksi tersebut, AMS menilai slogan "Bismillah Melayani" yang diusung oleh pemimpin daerah tersebut hanya menjadi jargon kosong. Mereka menyebut pelayanan publik, tata kelola pembangunan, hingga penegakan hukum masih jauh dari harapan.
Koordinator Umum (Kordum), Abd. Halim, menyampaikan bahwa selama 100 hari kerja, belum terlihat perubahan berarti, alias minim kinerja. Beberapa program unggulan seperti pemerataan infrastruktur jalan, pemberdayaan santri entrepreneur, serta pelayanan publik inklusif dianggap stagnan dan tidak terealisasi dengan baik.
“Pemkab tidak responsif. Pelayanan yang dijanjikan justru menjadi keluhan utama masyarakat,” ujar Halim di tengah aksi.
AMS juga membawa sejumlah catatan kritis terhadap kinerja perangkat daerah. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), misalnya, dianggap gagal karena masih banyak jalan rusak berat yang belum diperbaiki. Sementara Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) dinilai eksklusif karena program-programnya hanya menyasar wilayah perkotaan dan melupakan daerah kepulauan.
Kritik juga dilayangkan ke Dinas Sosial yang dianggap tidak akurat dalam penyaluran bantuan, termasuk bantuan untuk musala. Selain itu, AMS menyoroti keberadaan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT WUS dan PT Sumekar, yang dinilai tidak efisien dan hanya menjadi beban bagi keuangan daerah.
“BUMD seharusnya menjadi solusi ekonomi daerah, bukan justru menjadi parasit. Kalau tidak memberikan dampak positif, lebih baik dibubarkan,” tegas Halim.
Aksi unjuk rasa sempat memanas ketika massa mencoba masuk ke area kantor Pemkab. Kericuhan kecil tak terhindarkan saat terjadi aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. Meski begitu, situasi akhirnya tetap terkendali dan massa membubarkan diri dengan tertib. (Iq)
0 Komentar