Anggaran Ratusan Juta, Program Revitalisasi Pasar Anom Baru di Sumenep Masih Molor

DUDUK SANTAI : Penjual sayur di Pasar Anom Sumenep sedang menunggu pembeli, Rabu (30/4). (Iqbal/nyatat.com).

NYATAT.com, Sumenep – Program revitalisasi Pasar Anom Baru di Kabupaten Sumenep masih molor. Bahkan, belum ada pembahasan perencanaan program sama sekali hingga saat ini.

Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mencanangkan program revitalisasi Pasar Anom Baru pada tahun ini. Namun, program tersebut terkesan tidak diprioritaskan.

Pantauan media ini, alokasi anggaran yang disediakan mencapai sebesar Rp 800 juta. Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2025.

Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep, Idham Halil, mengatakan, program tersebut akan segera dilaksanakan. Meskipun hingga saat ini belum ada progres signifikan yang dilakukan oleh Pemkab setempat.

Sebelumnya, Diskop UKM Perindag ini menargetkan perencanaan program revitalisasi Pasar Anom Baru Sumenep tuntas pada bulan April. Selanjutnya, sekitar pertengahan Mei sudah dapat dilaksanakan pekerjaan fisik.

Kenyataan dilapangan, hingga saat ini, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis tersebut belum melakukan pembahasan perencanaan program sama sekali. Kendati demikian, menurut Idham, perencanaan revitalisasi Pasar Anom Baru Sumenep masih akan dilakukan pada minggu pertama bulan Mei yang akan datang.

“Dari kemarin kan ada efesiensi anggaran. Jadi kami masih menunggu anggaran pastinya, berapa yang terkena efesiensi,” ungkapnya, Rabu (30/04).

Sementara itu, lanjut Idham, jumlah pemangkasan APBD baru ditetapkan April ini. Sehingga proses perencanaan program baru bisa dilakukan pada Mei mendatang. Setelah proses perencanaan selesai, maka dapat dilanjutkan dengan tahapan lelang tender proyek.

“Kemungkinan, untuk proses lelang baru bisa dilakukan awal bulan Juni. Jadi, pekerjaan fisik dapat dilaksanakan mulai Juli hingga awal Desember,” terangnya.

Fokus program revitalisasi pasar yang akan dilaksanakan itu, berupa pembangunan kios di depan blok sayur. Dari anggaran 800 juta, ditargetkan mampu menggarap sebanyak 12 kios. Meskipun, anggaran tersebut terkena dampak pemangkasan anggaran.

“Anggaran awal sebesar Rp 1,1 miliar. Tapi terkena efesiensi dan tersisa sebesar Rp 800 juta,” ujarnya.

Mengenai alokasi anggaran tersebut, Idham belum bisa memastikan cukup atau tidak. Sebab, harus menyesuaikan dengan hasil perencanaan program yang segera dibahas dalam waktu dekat. Tetapi yang jelas, target pemerintah pada tahun ini yaitu membangun 12 kios di depan blok sayur Pasar Anom Baru Sumenep.

“Semoga saja cukup, nanti disesuaikan dengan hasil perencanaan,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi II DPRD Sumenep Ersat mengaku belum menerima koordinasi lebih lanjut dari OPD teknis. Lebih khusus yang berkaitan dengan realisasi program dengan anggaran ratusan juta itu.

“Kami segera panggil dinas terkait untuk percepatan program. Untuk sejauh ini, belum ada pembahasan dengan kami di Komisi II,” katanya. (Iq)


Revitalisasi Pasar Anom Baru | Pasar Anom | Sumenep | Komisi II DPRD Sumenep | Diskop UKM Perindag | Proyek Pembangunan | Program | Anggaran

Posting Komentar

0 Komentar